Keituber.com – Tatkala angan mulai goyah tujuan mulai pasrah pertanda jiwa yang mulai tak tentu arah, tarikan serta hembusan sanubari telah lama menjauh hinga ke dasar jurang pemisah, sang pengikat kini mulai melemah telah hilang arah serta tujuan, kini kemanakah angan akan berlayar….
Di hantam ombak terhempas angin bagai angan yang telah tersusun rapi terporak porandakan oleh takdir, telah terasa ombak tiada henti tangis yang telah menyatu dengan deruman ombak…. kini sang anak manusia telah tertunduk lesu hilanglah arah serasa terhapus harapan oleh sang takdir illahi…
Akankah pantas untuk menyerah menjadi sang pecundang dalam pertarungan hidup memasrahkan diri dengan tidak layak menerima kesakitan yang tidak sepantasnya…
Bangunlah…. Hapus noda di wajah sayumu itu semoga kesakitan tiada akhir ini menjadi pembuka dari secerca harapan, arah angin mungkin sedang tidak bersahabat mulailah lawan meski dalam kepayahan serta kegelisahan.
Arungi kehendakmu paksa sedemikian rupa hinga layar berjalan dengan sebuah keinginan teruslah berlayar bersama sujud yang tiada henti, senantiasalah berharap dengan harapan serta tujuan engkau akan sampai mengapai angan angan.
Dengan seiringnya waktu angin pasti akan mulai selaras dengan kehendak, deraian ombak akan berangsur mereda jiwa yang mula berduka kini mulai bersuka cita, nampak jiwa mulai tegar dan mengerti akan kehendak sang Illahi serasa tertutur teguhlah jiwa dalam duka.
Kuatkan layar serta kapal dengan teruji akan menjadi kokoh serta kuat untuk berlayar nampak sekarang angan bukanlah semu fatamorgana mulai nyata dan senyuman kembali ada.
Tenanglah wahai jiwa proses alamiah biarlah berkehendak tanpa memaksa dan tergesa gesa akan membuatnya indah, tanpa polesan yang memaksa sebagian tak akan terluka sang illahi begitu indah dalam mengatur jalur.
Keteguhan akan indah nampak indah dalam langkah kecil namun ber irama dalam senyap mengendap dengan senandung kegagahan sayuan angin menghembus dengan manis melunturkan sebuah tangis beban berat telah terkikis berkat perjuangan sulit yang tiada habis.
Betapa indah bahkan sangat indah terlalu indah mungkin untuk di lalui tanpa rasa haru perjalanan berat telah lewat dengan jiwa yang masih kuat, kuat menapak dengan kokoh bersama sang layar, layar kehidupan sulit nan sakit yang harus senantiasa di bentangkan dengan jerih dan payah yang telah lalu.
Trimakasih… Trimakasih untuk kisah yang sudah bermakna dengan hayat dalam jiwa kini telah tak meronta penyembuh jiwa telah ada dengan menyatu dengan garis dari sang penguasa, sang Illahi tentunya.